Seri Hati Nurani -- SUARA HATI
Oleh ZARKASIH*)
Suara hati akan membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan, asalkan kita dapat mendengarkannya dengan jelas dan meyakininya kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan.
Suara hati ini tidak akan keluar apabila hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran (dosa) yang menutupnya. Dalam keadaan yang demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Memang untuk pertama kali sulit membedakan suara-suara yang datang dari dalam diri kita, ini hanya dapat dicapai melalui latihan dan pembuktian.
Suara hati nurani akan dapat terdengar apabila keadaan diri kita memang menunjang untuk hal tersebut. Suara hati nurani dapat didengar dengan cara; menenangkan pikiran terlebih dahulu, tidak dalam keadaan tergesa gesa, kemudian merasakan apa yang terasa di dalam dada kita. Setelah seluruh tubuh dalam keadaan rileks, arahkan perhatian di cakra jantung atau di tengah dada.
Apabila hati nurani telah dipenuhi oleh kotoran sehingga tidak sehat, kita harus membersihkannya terlebih dahulu agar menjadi sehat kembali. Jika hal ini tidak dilakukan maka suara hati nurani tidak dapat didengar. Hati nurani yang sakit tidak dapat mejadi penasihat dan pembimbing dalam kehidupan kita.
Kemutlakan Suara Hati
Apa ciri khas suara hati? Ciri khasnya adalah bahwa ia tidak dapat ditawar dan hanya sepintas sekali saja keluarnya dengan disadari atau tanpa disadari. Ini berlaku
mutlak.
Ciri suara hati yang tidak dapat ditawar oleh segala pertimbangan untung rugi, kondisi itulah yang disebut mutlak. Suara hati itu mutlak karena tuntutannya tidak dapat ditawar oleh segala pertimbangan kepentingan atau kesenangan seseorang.
Maka, di dalam suara hati, manusia sadar bahwa ia berada di bawah kewajiban mutlak untuk selalu memilih yang benar serta yang terbaik untuknya. Suara hati berasal dari Maha Mutlak, yaitu Tuhan yang berada dalam diri Anda sendiri.
“Kebenaran ada di hati terdalam, maka dengarkanlah suara beningnya..”
Dalam sebuah hadist Rasulullah menyatakan :
Ada satu bagian diri yang bila ia jelek maka seluruh tubuh ikut jelek, dan bila ia baik, maka seluruh tubuh juga ikut baik. Bagian diri itu adalah ‘hati’
Kebenaran hakiki sudah ‘build-up’ saat penciptaan manusia.
Hati terdalam pada diri seorang perampok terjahat, tetap akan membenarkan bahwa merampok adalah tidak benar. Demikian juga pelacur atau apapun atau siapapun.
Tapi manusia jua yang membohongi kebenaran hakiki. Maka mereka (manusia) menciptakan bagi nafsu-nya ‘kebenaran’ versi dirinya, versi nafsu-nya
Jangan juga tanyakan kebenaran pada indera. Ia cenderung akan mengelabui
Coba lihatlah bintang. Tampak kecil bagimu, bahkan lebih kecil dari tombol keyboard dihadapanmu. Itulah ‘kebenaran’ indera.
Seringkali kita abaikan, kita nafikkan, kita jauhkan
Padahal indahnya, bagai nyanyi bidadari di malam hari
Bagai bulat purnama diantara temaram awan
Maka cobalah resapi
indahnya suara hati
salam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar